Sunday, March 7, 2010

KELAUTAN DAN PERIKANAN SEBAGAI LAHAN BERKARYA ANAK BANGSA (Daya Guna Kelautan dengan Hasil Gunanya bagi Kesejahteraan Masyarakat Sekitar, Sudahkah

Pendahuluan
Ketimpangan antara melimpahnya sumber daya kelautan dengan hasil gunanya yang sangat minim bagi kesejahteraan masyarakat telah menjadi fenomena yang menggugah kesadaran kita bersama.
Kesadaran yang mendorong terwujudnya tekad kebersamaan generasi untuk berkarya dan berprestasi di kelautan sebagai lahan hidupnya.

1. Lahan Hidup yang Menghidupi
Memperhatikan pembangunan kelautan, ruang lingkup ekonomi kelautan, dan dinamika lingkungan strategis, maka lahan yang dapat dikembangkan antara lain sebagai berikut:
1. Perikanan tangkap berkelanjutan.
2. Perikanan budidaya berkelanjutan (pemilihan lokasi budidaya).
3. Industri hilir.
4. Yang berkaitan dengan Bioteknologi.
5. Produksi
6. Pengolahan
7. Distribusi/Transportasi
8. Tambang.
9. Pariwisata
10. Pembangunan berkelanjutan (pulau-pulau kecil)
11. Proposal yang diajukan oleh pemangku kepentingan.
12. Dan lain sebagainya berbasis kelautan

2. Kegiatan Nelayan dalam Keterpaduan Sistem
Pembangunan perikanan seharusnya menempatkan nelayan sebagai aktor utama pengelolaan sumber daya pesisir, seperti diterapkan oleh sejumlah negara yang maju dibidang perikanan. Pengawalan pemberdayaan nelayan adalah suatu keniscayaan, sehingga selayaknyalah akses yang dibutuhkan nelayan mutlak perlu memiliki kesiapan. Yaitu akses ke modal, ke teknologi, ke sumber daya manusia, ke fasilitas, dan kemudahannya
Keterpaduan sistem dapat diwujudkan atas dasar saling menguntungkan dan saling ketergantungan antar unsur yang terkait dalam pemberdayaan masing-masing unit secara berkelanjutan (sustainable development). Pemberdayaan masing-masing unit secara berkelanjutan sekalipun telah terbentuk dalam suatu sistem, akan sulit diharapan kelangsungannya tanpa konsistensi pengawalan.
Mengingat posisi nelayan yang berpotensi melemah dari waktu ke waktu, hal tersebut telah terbukti dalam kurun waktu sejak lebih dari 50 tahun silam hingga sekarang. Oleh karena itu, intervensi sangat mutlak diperlukan sebagai peran ”pengendali kesepakatan” yang dipimpin oleh asas kebersamaan ”saling menghidupi” (the spirit of cooperative alliance). Semangat cooperative alliance inilah yang perlu dikembangkan secara transparan, bertanggung jawab dan berkelanjutan.
Untuk pengawalan pemberdayaan nelayan/pengendalian perekonomian nelayan dan akses-akses yang dibutuhkan

3. Pemberdayaan masyarakat nelayan mendukung kawasan Minapolitan.
Menjadikan Wilayah Pelabuhan Perikanan Pantai Sadeng menjadi percontohan untuk mendukung terwujudnya kawasan minapolitan,

No comments:

Post a Comment